JabodetabekParlemenPolitik

Reses di Cipayung, Qori Hatmalina buka Forum tentang Masalah Klasik yang tak Kunjung Usai

×

Reses di Cipayung, Qori Hatmalina buka Forum tentang Masalah Klasik yang tak Kunjung Usai

Sebarkan artikel ini

Halaman.co.id |Depok – Qori Hatmalina, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok menyerap aspirasi dengan gelaran reses masa sidang III Tahun 2025 di RT 003 RW 001, Bojong Pondok Terong, Cipayungmm.

Pada reses tersebut, Legislator Gerindra Kota Depok juga membuka forum tentang potret nyata permasalahan klasik yang hingga kini tak kunjung usai.

Dalam reses itu juga, sejumlah warga Cipayung mengeluhkan sampah rumah tangga hanya diangkut petugas seminggu sekali. Ketua RT dan RW setempat menjelaskan kondisi lebih serius yakni Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung telah mengalami overload dan tak lagi mampu menampung volume sampah harian.

Situasi ini mengakibatkan sampah sering menumpuk di TPS (Tempat Penampungan Sementara), memicu bau tidak sedap, dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan serta pencemaran lingkungan.

Warga mendesak adanya solusi konkret yang tidak hanya sementara, tetapi menyentuh akar permasalahan.

Data resmi menunjukkan bahwa Depok menghadapi tantangan serius. Berdasarkan catatan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN):

Tahun 2023, timbulan sampah Depok mencapai ±1.265 ton per hari atau sekitar 462.000 ton per tahun.
Tahun 2024, meningkat menjadi ±1.363 ton per hari atau setara 497.529 ton per tahun.

Sementara itu, Pemerintah Kota Depok mencatat rata-rata produksi sampah harian berada di angka ±1.300 ton, dengan lonjakan signifikan hingga 25% saat momen Hari Raya Idulfitri.

Di sisi lain, kapasitas TPA Cipayung yang terbatas membuat layanan pengangkutan sampah kerap tidak optimal. Hal ini menguatkan keluhan warga yang merasa pengelolaan sampah di wilayah mereka masih jauh dari harapan.

Angka-angka ini menggambarkan bahwa beban pengelolaan sampah di Depok bukan persoalan ringan. Dengan kapasitas TPA yang terbatas, terutama di TPA Cipayung, tak heran bila banyak warga mengeluh bahwa sampah mereka baru diangkut seminggu sekali.

BACA JUGA  Pemkab Bangun Hunian Tetap Korban Bencana di Sukajaya

Menanggapi aspirasi masyarakat, Qori Hatmalina menegaskan bahwa penanganan sampah merupakan pekerjaan rumah besar yang harus menjadi prioritas Pemerintah Kota Depok.

“Insya Allah saya akan bergerak cepat, tapi tentu saya tidak bisa sendiri. Ini PR kita bersama, khususnya Pemkot Depok,” ungkap Qori.

Ia juga mengingatkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan dan mulai membiasakan pengelolaan sampah rumah tangga secara bijak. Menurutnya, pemanfaatan bank sampah dan pemilahan antara sampah organik dan nonorganik dapat menjadi solusi nyata.

“Bank sampah harus benar-benar dimanfaatkan. Dari memilah sampah organik dan nonorganik, selain membantu mengurangi penumpukan juga bisa menghasilkan nilai ekonomi bagi masyarakat,” tambahnya.

Selain masalah sampah, warga Cipayung juga menyampaikan aspirasi di bidang olahraga dan kepemudaan. Mereka mengusulkan penyelenggaraan turnamen sepak bola remaja bertajuk Piala Ibu Dewan Qori Hatmalina, serta pembangunan fasilitas olahraga tambahan seperti lapangan bola voli, bulu tangkis, dan jogging track.

Reses ini menegaskan bahwa isu lingkungan dan ruang publik masih menjadi kebutuhan mendesak di Depok. Aspirasi masyarakat pun menjadi catatan penting bagi legislator dan pemerintah dalam menyusun program pembangunan yang lebih responsif. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *