Halaman.co.id|Bekasi– Sarah Avilia, atlet Muaythai kebanggaan Kabupaten Bekasi, akan bertanding di ajang internasional F3 Strike Malaysia pada 12 Oktober 2025.
Pada laga tersebut, ia akan menantang Raja Izati Nabiha Raja Anuar, peraih medali emas kategori 42–45 kg putri pada SUKMA 2024 mewakili Perak.
Septea Ruliawaty, ibunda Sarah Avilia, menegaskan bahwa putrinya akan membawa nama baik Indonesia sekaligus Kabupaten Bekasi.
“Semoga hasil positif dapat kita raih pada pertandingan kali ini. Niat kami adalah mengharumkan nama Indonesia, dan Kabupaten Bekasi di kancah internasional,” ujarnya.
Dukungan penuh diberikan Pengcab Muaythai Kabupaten Bekasi setelah Sarah resmi dimutasi dari Kota Bekasi ke Kabupaten Bekasi. Mutasi tersebut telah sah sesuai melalui Surat SK KONI Jawa Barat no 67, yang memastikan status Sarah sebagai atlet Kabupaten Bekasi dan ujar Septea sempat bertanya dengan Ketum KONI Jabar,bidang hukum KONI Jabar,dan bidan prestasi Cabor Muaythai KONI Jabar perpindahan Sarah sudah sudah selesai.
Namun, persoalan muncul ketika Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Barat tetap mengklaim Sarah sebagai atlet binaan pengcab Muaythai kota Bekasi,Dualisme klaim ini bahkan berdampak pada pencekalan Sarah dalam beberapa ajang internasional dan di keluar surat Deskresi Pengprov Muaythai Indonesia Jawa Barat no 116/Pengprov -MI/ JBR/VIII/ 2025
Septea menilai adanya perlakuan diskriminatif dari PengProv Muaythai Jawa Barat terkait mutasi putrinya.
“Kalau mutasi sah saja tidak diakui, lalu aturan untuk siapa? Anak saya yang jelas punya SK atlet sah dari pengunduran diri dari KONI kota Bekasi dan KONI kabupaten Bekasi telah memberikan Surat keterangan sah atlet muaythai kabupaten Bekasi,Sarah Avilia telah menandatangani fakta integritas resmi di kabupaten Bekasi,malah dilarang bertanding. Tapi atlet lain yang mutasinya tidak jelas tetap bisa bertanding. Itu diskriminasi,” tegasnya,dan masih banyak lagi permasalahan Diskriminasi dan Fitnah yang di alami oleh atlet Sarah Avilia
Meski menghadapi polemik, Septea tetap optimistis bahwa Sarah mampu menunjukkan performa terbaik pada Oktober mendatang.
Ia menekankan bahwa dukungan masyarakat dan Pengcab Muaythai Kabupaten Bekasi dan KONI kabupaten Bekasi menjadi energi positif untuk putrinya.
Partisipasi Sarah Avilia dalam F3 Strike Malaysia 2025 bukan hanya menjadi ajang pembuktian kemampuan atlet Muaythai asal Kabupaten Bekasi di level internasional, tetapi juga momentum melawan dugaan diskriminasi yang dialaminya. Keluarga dan masyarakat berharap ia mampu mengharumkan nama Indonesia.