Jabodetabek

Ketua Buruh Kota Depok Desak Polisi Usut Kematian Pekerja Proyek Perumahan di Cilodong

×

Ketua Buruh Kota Depok Desak Polisi Usut Kematian Pekerja Proyek Perumahan di Cilodong

Sebarkan artikel ini

Halaman.co.id |Depok – Ketua Partai Buruh Kota Depok, Wido Pratikno mendesak pihak Kepolisian Resort Metro Depok mengusut kasus kematian yang menimpa warga Pun.rwakarta pada pembangunan Cluster Ammora, Jatimulya, Cilodong beberapa waktu lalu.

Kepada wartawan, Wido menjelaskan beberapa alasan dirinya mendesak pihak Kepolisian agar segera mengusut tuntas kematian pekerja proyek tersebut.

Pertama, Wido mengatakan tidak adanya alat pelindung diri (APD) bagi pekerja proyek oleh pengembabg properti yang menyebabkan satu nyawa hilang akibat kecelakaan kerja.

Kedua kata Wido, ia hampir memastikan pekerja yang tewas tidak difasilitasi BPJS Ketenagakerjaan, sehingga tidak mendapat manfaat dan jaminan untuk keluarga yang ditinggalkan.

“Pasti korban tewas itu tidak difasilitasi BPJS Ketenagakerjaan oleh pengembang perumahan itu. Ini sudah masuk ranah pidana, polisi harus bertindak cepat,” kata Wido, Kamis (14/8/2025).

Wido juga meminta para pelaku usaha atau pengembang perumahan di Kota Depok taat akan aturan yang berlaku dan tidak semena-mena.

“Ini sudah tidak memiliki izin mendirikan bangunan, ada korban tewas pada diam saja, sudah gitu tanpa adanya garis polisi pembangunan masih asik saja berjalan,” pungkas Wido.

Diberitakan sebelumnya, seorang warga Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat menjadi korban pada pembangunan Cluster Pesona Ammora yang berlokasi di RT 001 RW 004 Kelurahan Kalimulya, Cilodong.

Pria berinisial AL tewas terjatuh saat bekerja membangun Cluster Pesona Ammora yang juga tidak memiliki izin mendirikan bangunan dari Pemerintah Kota Depok.

Menurut salah satu warga, pria purwakarta kelahiran 1982 tersebut diduga terjatuh pada dari lantai 2 pembangunan Cluster Pesona Ammora. Petaka terjadi pada minggu (3/8/2025) menjelang sore.

Ketua RT setempat, Bambang membenarkan ihwal tersebut. Ia mengaku tengah bekerja di Jakarta saat kejadian. Salah satu mandor menghubunginye melalui seluler.

BACA JUGA  Savero Hotel Depok Gelar Upacara Bendera

“Saat kejadian saya sedang di Jakarta, bekerja. Saya hanya menerima telepon dari mandor proyek ada yang terjatuh dan kondisinya darurat,” kata Bambang di kediamannya, Rabu (6/8/2025).

Dikonfirmasi mengenai izin pembangunan, Bambang mengakui dirinya tidak mengetahui perihal tersebut. Namun yang pasti kata dia, izin lingkungan sekitar sudah ada, masyarakatnya setuju akan pembangunan Cluster Pesona Ammora tersebut.

“Kalau soal izin bangunan, saya tidak tahu pasti karena itu urusan mereka. Tapi kalau izin ke RT dan warga sekitar memang ada, itu saja,” tutupnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *