Jabodetabek

Warga Sawangan Tolak RS Permata Gunakan Jalan Enggram, Alasannya Ini

×

Warga Sawangan Tolak RS Permata Gunakan Jalan Enggram, Alasannya Ini

Sebarkan artikel ini

Halaman.co.id |Depok – Warga RT 06/05 Kelurahan Sawangan Baru, Sawangan menolak rencana manajemen RS Permata Depok menggunakan menggunakan Jalan Enggram sebagai akses masuk area rumah sakit.

Alasannya, pihak Rumah Sakit Permata tidak pernah melakukan koordinasi dan sosialisasi kepada warga sekitar tentang penggunaan ruas jalan Enggram tersebut.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Sawangan Baru, Kecamatan Sawangan, H. Widodo mengatakan hingga kini pihak RS Permata tidak bersosialisasi dan berkoordinasi dengan warga perihal penggunaan jalan tersebut.

Ia katakan, faktor lain yang memicu penolakan warga atas rencana penggunaan ruas Jalan Enggram untuk akses masuk ke area RS Permata Depok lantaran selama ini pihak rumah sakit kurang peduli terhadap kegiatan masyarakat sekitar.

“Ya, pada hari Kamis (04/07/25) kemarin manajemen RS Permata Depok membuka pintu masuk menuju area rumah yang bersinggungan dengan bidang Jalan Enggram di wilayah RT 06/05, saat itu juga warga bereaksi lantaran menurut Ketua RT belum ada sosialisasi dan koordinasi dari pihak rumah sakit terhadap penggunaan Jalan Enggram,” ujarnya.

Widodo menambahkan, saat terjadi reaksi penolakan warga, pihak rumah sakit sempat membuka ruang untuk musyawarah dengan pengurus lingkungan dan warga, namun musyawarah tidak menghasilkan kesepakatan antar kedua belah pihak.

“Dalam musyawarah itu ada beberapa hal yang dibahas dan pengurus lingkungan mengajukan proposal kepada manajemen rumah sakit untuk kegiatan pembangunan sekretariat yayasan anak yatim yang berada dekat pintu masuk RS,” paparnya.

Namun, sambungnya, pihak rumah sakit tidak mengakomodir pengajuan proposal tersebut sehingga warga mengambil keputusan tidak memberikan izin bagi rumah sakit untuk menggunakan Jalan Enggram sebagai akses masuk menuju rumah sakit.

“Hal ini wajar mengingat Jalan Enggram merupakan ruas jalan yang awalnya dibangun secara swadaya oleh masyarakat sekitar dan aktivitas pelayanan di rumah sakit merupakan kegiatan yang bersifat profit, sehingga bisa dipahami jika warga merasa keberatan jika pihak rumah sakit akan mengoptimalkan ruas jalan tersebut tanpa memberikan kontribusi untuk biaya kegiatan kemasyarakatan,” ungkap Widodo.

BACA JUGA  Antisipasi Lonjakan Beban dan Risiko Gangguan, PLN UIT JBB Perkuat Kesiapan Jelang Ramadan

Pertimbangan lain, lanjutnya, sudah ada rencana pelebaran ruas Jalan Enggram yang bakal dijadikan akses resmi pengguna jalan dari arah Bojongsari menuju Depok.

Sehingga, kata dia, dapat dipastikan nantinya ruas jalan tersebut bakal dipadati oleh kendaraan yang melintas.

“Jika ditambah dengan aktivitas keluar masuk mobil ke rumah sakit, maka dikhawatirkan akan memicu kemacetan di sepanjang ruas Jalan Enggram,” pungkasnya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *