ParlemenPolitik

Alih Fungsi SDN Pondok Cina 1 Makin Panas, PKS Desak Pemkot Minta Saran Praktisi

×

Alih Fungsi SDN Pondok Cina 1 Makin Panas, PKS Desak Pemkot Minta Saran Praktisi

Sebarkan artikel ini

Halaman.co.id |Depok – Perdebatan tentang alih fungsi bangunan eks Sekolah Dasar Negeri (SDN) Pondok Cina 1 Kecamatan Beji, Kota Depok kian menghangat.

Perbedaan pendapat antara Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dengan Partai Gerakan Indonesia Raya atau Gerindra soal alih fungsi SDN Pocin 1 menimbulkan banyak reaksi.

Koalisi partai pendukung paslon Supian Suri – Chandra Rahmansyah pada Pilkada akhir 2024 lalu menyatakan mendukung alih fungsi gedung eks SDN Pondok Cina 1 menjadi untuk siswa berkebutuhan khusus (inklusi).

Dukungan itu dinyatakan kepada publik usai Fraksi PKS menolak dan meminta Pemkot Depok mengkaji ulang rencana pembangunan sekolah inklusi di lahan eks SDN Pocin 1, Beji.

Koalisi parpol pendukung SS-Chandra yang telah menyatakan dukungan pembangunan sekolah inklusi adalah Fraksi Gerindra, dan Fraksi PPP, PAN dan PSI.

Teranyar, Fraksi PDI-P di DPRD Kota Depok juga ikut mendukung upaya Pemkot Depok menjadikan eks SDN Pondok Cina 1 menjadi sekolah inklusi.

Ketua Fraksi Gerindra Edi Masturo menilai langkah Wali Kota Depok Supian Suri membangun sekolah inklusi di bekas SDN Pondok Cina 1 merupakan langkah yang tepat, mengingat belum adanya sekolah bagi anak berkebutuhan khusus hingga saat ini.

“Saya atas nama Ketua Fraksi Partai Gerindra Kota Depok mendukung penuh kebijakan Pak Wali Kota, Pak Supian Suri, yang ingin menjadikan eks SDN Pondok Cina 1 sebagai sekolah disabilitas,” ujar Edi, Selasa (20/5/2025).

Dukungan serupa datang dari Ketua DPC PPP Depok, Mazhab HM. Mazhab menyebut sejak awal aspirasi masyarakat adalah mempertahankan fungsi lahan sebagai sekolah.

“Kalau bicara aspirasi warga, sejak awal mereka ingin tempat itu tetap jadi sekolah, bukan diubah menjadi masjid. Karena di sekitar sana sudah ada masjid, dan pendidikan dinilai lebih dibutuhkan,” ujar Mazhab.

Kembali, Fraksi PKS di DPRD Kota Depok melalui Ade Firmansyah mengatakan sekolah untuk siswa berkebutuhan khusus memiliki persyaratan penting. Ia katakan, selain lingkungan yang aman, perlu juga akses yang mudah bagi pendamping atau pengantar jemput siswa.

Pernyataan itu didapat Ade Firmasnyah dari salah satu orang tua yang memiliki anak disabilitas yang menemuinya di kediamannya.

Dijelaskan Adef sapaan akrab Ade Firmasnyah, orang tua tersebut menjelaskan lokasi SDN Pocin 1 untuk sekolah inklusi kurang memungkinkan, karena situasi jalan yang sangat ramai terutama ketika jam sibuk.

“Hasil diskusi dan pengamatan bersama, lokasi tersebut kurang memungkinkan karena bisa menimbulkan bahaya baik untuk siswa maupun pengantarnya,” ujar Adef kepada wartawan, Selasa (20/5/2025).

Adef meminta semua pihak pendukung pembangunan sekolah inklusi di eks SDN Pocin 1 untuk lebih memperhatikan kebutuhan siswa inklusif. Karena kata Adef, siswa berkebutuhan khusus memiliki keterbatasan mobilitas fisik dan cenderung lebih aktif.

“Ini yang harus diperhatikan, bukan hanya ada gedung tapi harus lebih prioritas tentang keselamatan, keamanan dan kemudahan akses hingga ke tingkat pengantar. Untuk anak normal saja, apalagi setingkat SD itu berbahaya, apalagi untuk anak berkebutuhan khusus,” ujarnya.

Selain alokasi anggaran yang telah disepakati sambung Adef, yang menjadi konsideran utama adalah kelayakan fasilitas eks SDN Pondok Cina 1 bagi anak berkebutuhan khsusus. Ia sebut juga JPO khusus anak berkebutuhan khusus santan diperlukan.

Karenanya terus Adef, Fraksi PKS mendesak pemerintah agar lebih terbuka dengan meminta masukan dari pemerhati atau praktisi pendidikan berkebutuhan khusus untuk memberikan solusi yang efektif dan berkeadilan.

Respon (1)

  1. Sarana pendidikan jauh lebih dibutuhkan, klw pun krn perrimbangan keamanan lalulintas disekitar lokasi yg tdk kondusif sdh seharusnya pihak pemerintahan terkait melakukan tindakan penanggulangan lalulintas aman disekitar sekolahan tersebut khususnya bukan membongkar jadi masjid. Kecuali memang bangunan tersebut terbengkalai . Lokasi sekolah yg sebaiknya bisa dicapai dg kendaraan umum daru berbagai arah sehingga mudah dituju. Bila lingkungan tersebut tdk ramah disabilutas , maka kewajiban pihak pemerintah memenuhi kebutuhan tersebut.
    Apalagi didekat situ sdh ada Masjid , mengapa sekolah tsbt mau dibongkar utk membangun masjid?!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *