Halaman.co.id |Depok – Dewan Penasihat Keluarga Besar Bang Imam (KBBI), Agus Sutondo menyoroti program kampanye pasangan calon Wali Kota Depok nomor urut dua, Supian Suri – Chandra Rahmansyah soal bebas macet dan bebas sampah.
Menurut Agus Sutondo, program omon-omon tentang bebas macet dan bebas sampah di Kota Depok adalah kampanye basi yang yang tiap 5 tahun sekali digaungkan tanpa data valid untuk seorang Sekretaris Daerah (Sekda) sebagai ketua Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD).
“Padahal lebih tepat janji ini direlisasikan ketika bang Supian Suri menjabat sebagai Sekda atau ketua TAPD, jangan sekarang ketika pas mau jadi walikota,” kata Aston sapaan akrabnya kepada wartawan, Selasa (12/11/2024).
Bagi Aston, realisasi penyelesaian masalah sampah yang dijanjikan Supian Suri – Chandra Rahmansyah adalah sebuah pembohong publik karena belakangan ini Calon Walikota nomor urut 2 itu sendiri secara gamblang menentang adanya alat pelebur sampah berupa incinerator dengan berbagai alasan.
“Incinerator yang diadakan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) secara tegas ditolak paslon SS-Chandra, itu kan artinya mereka sendiri yang menolak adanya penyelesaian masalah sampah. Apalagi belakangan ini pihak kepolisian telah menangkap seorang koordinator TPS di Limo yang kami duga adalah seorang timses SS-Chandra,” papar Aston.
Jadi kata Aston, paslon SS-Chandra jangan asal berjanji tentang penyelesaian sampah di TPA Cipayung kalau TPS di Kecamatan Limo saja sudah dimobilisasi oleh orang yang diduga Timses mereka.
Aston juga menilai janji kampanye Supian Suri – Chandra Rahmansyah tentang penyelesaian masalah kemacetan dan banjir hanyalah omon-omon belaka tanpa pengetahuan yang jelas.
Menurut Aston, apa yang dijanjikan paslon SS-Chandra tentang penyelesaian kemacetan dan banjir yang ada di Kota Depok merupakan sebutan realita tentang minimnya pengetahuan SS menata Kota Depok ketika SS menjabat sebagai seorang birokrat kelas atas.
“Kemacetan itu masalah perkotaan, bukti dari kemajuan sebuah kota di Indonesia. Kalau dibandingkan dengan daerah lain, Kota Depok sudah jauh lebih baik. Itu kan bisa dibuktikan dengan beragam penghargaan yang telah diraih oleh Pemkot Depok,” paparnya lagi.
Masalah kemacetan di Kota Depok dikatakan Aston telah berhasil diselesaikan oleh Imam Budi Hartono ketika IBH sapaan akrab Imam Budi Hartono menjabat sebagai Ketua Komisi IV di DPRD Provinsi Jawa Barat.
Kala itu, bersama anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Dapil Kota Depok – Kota Bekasi lainnya, IBH berhasil menyelesaikan masalah kemacetan di Jalan Dewi Sartika dengan membuat Underpass Dewi Sartika.
“Underpass Dewi Sartika bukti konkrit Imam Budi Hartono berhasil menyelesaikan masalah kemacetan di Kota Depok. Lalu, apa yang mau dibantah SS? SS sudah berbuat apa untuk Kota Depok kalau dirinya saja ia ibaratkan hanya seorang knek dari Wali Kota Depok ‘Idris’,” ujarnya.
Pada akhirnya tutup Aston, program kampanye Supian Suri – Chandra Rahmansyah tentang penyelesaian banjir, macet dan sampah di Kota Depok hanyalah akan menjadi omon-omon yang jauh dari realisasi.
Supian Suri Aston nilai hanya akan selalu menabur janji tanpa memikirkan bagaimana cara merealisasikan apa yang telah diucapkannya di depan masyarakat Kota Depok.
“Saya rasa warga Depok sudah cerdas, tidak akan bisa diperdaya oleh yang namanya janji kampanye yang terlalu berlebihan seperti yang dijanjikan paslon SS-Chandra,” pungkasnya.