Halaman.co.id |Depok – Masyarat Kemirimuka Kecamatan Beji Kota Depok mengeluhkan aktivitas pemotongan ayam di pasar setempat. Ihwalnya, limbah dari pemotongan ayam tersebut sangat mencemari lingkungan.
Ketua RW setempat, Arif Afifulah mengatakan warganya mempersoalkan proses pemotongan yang dilakukan setiap dini hari itu mengganggu. Terlebih kata Arif, pemotongan ayam tersebut diduga tidak memenuhi standar yang diterapkan oleh Pemkot Depok.
“Terutama terkait pengolahan limbah dan dampaknya terhadap lingkungan sekitar, itu yang paling di protes warga,” kata Ketua RW 15, Arif Afifulah,
Arif Afifulah menjelaskan bahwa keberadaan beberapa tempat pemotongan ayam di area pasar berada sangat dekat dengan pemukiman warga serta tidak memiliki prosedur pengolahan limbah yang memadai.
“Ada beberapa pemotongan ayam di Pasar Kemirimuka, tetapi tidak sesuai aturan. Limbahnya mengganggu sekali bagi pengguna jalan maupun warga sekitar. Banyak masyarakat mengadu agar aktivitas pemotongan dipindah atau dibuatkan instalasi limbah agar tidak mencemari lingkungan,” ujarnya.
Arif katakan, pada musim kemarau kondisi jalan di sekitar pasar justru menjadi becek dan berbau menyengat akibat genangan limbah pemotongan ayam yang tidak tertangani dengan baik. Selain mencemari aliran Kali Cabang Tengah, limbah tersebut juga merusak kualitas infrastruktur jalan yang dilalui masyarakat setiap hari.
Kritik serupa juga disampaikan aktivis Kota Depok, Anton Sujarwo. Ia menilai aktivitas pemotongan ayam di Pasar Kemirimuka dilakukan tanpa mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap lingkungan maupun kenyamanan masyarakat.
“Ini kegiatan yang menyangkut kepentingan banyak orang, khususnya para pengunjung pasar. Pemerintah Kota Depok perlu segera mengambil tindakan konkret agar persoalan limbah ini tidak berlarut-larut,” tegas Anton.
Anton mendorong Pemkot Depok melakukan penertiban, termasuk evaluasi izin usaha, pengawasan standar sanitasi, serta pembangunan instalasi pengolahan limbah mandiri yang wajib dimiliki oleh pelaku usaha
pemotongan unggas.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pemerintah kota maupun pengelola Pasar Kemirimuka terkait keluhan warga tersebut.







