Halaman.co.id |Depok – Tidak pernah terlibat perang, tidak pernah angkat senjata ataupun berada di medan perang, namun profesi ini mendapat gelar pahlawan dari Wakil Ketua DPRD Depok, Yeti Wulandari.
Adalah satgas banjir Kota Depok. Srikandi Gerindra Kota Depok tersebut mengatakan profesi tersebut berhak mendapatkan label atau gelar pahlawan.
Diceritakan Yeti Wulandari, jauh sebelum menjadi Anggota DPRD, dirinya selalu merasa terharu jika melihat satgas banjir ketika bekerja. Bayangan satgas harus hadir ketika masyarakat dialihkan ke pengungsian saat banjir menjadi kacamata sendiri bagi Yeti, sang srikandi partai besutan Prabowo Subianto itu.
“Lahir di Magelang, namun langsung di bawa ke Kota Depok, itu yang membuat saya menghabiskan waktu disini, kota ini saya cintai sepenuh hati,” kata Yeti Wulandari kepada halaman.co.id, Senin (10/11/2025).
Alasan lain yang membuat Yeti memyematkan tanda pahlawan pada satgas banjir diakuinya terjadi pada masa transisi dirinya dari remaja menjadi dewasa.
Satgas banjir menurut Yeti adalah pahlawan sesungguhnya di Kota Depok. Tidak memakai baju kebesaran, bahkan hanya terlihat jauh dari kata layak, satgas selalu tampil menjadi yang utama dalam menangani musibah.
Kini, wakil rakyat empat periode tersebut mengaku semakin yakin jika gelar pahlawan Kota Depok disematkan kepada para satgas banjir.
“Puncaknya saat ini, saat saya menjadi wakil rakyat. Saya sering turun ke kali yang banyak sampahnya. Bisa dibayangkan jika tidak ada satgas banjir kan?,” katanya.
Dari pengalamannya, Yeti mengakui dirinya banyak belajar dari para satgas banjir, sang pahlawan kota saat ini. Dia pun mengaku bangga bisa bekerja bersama satgas banjir.
Bagi dirinya, itu seperti tengah berjuang bersama dengan pahlawan sesungguhnya, dimana saat ini masyarakat tengah berperang dengan kebiasaan masyarakat itu sendiri.
“Peran para satgas itu pahlawan saat ini. Mereka perang melawan kebiasaan masyarakat. Itu sama berat dengan mengangkat senjata, hanya beda di massa,” tutup Yeti.







