Halaman.co.id |Depok – Pemerintah Kota Depok menyediakan beasiswa gratis bagi calon mahasiswa kurang mampu berkuliah hingga lulus yang bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM).
Sebanyak 23 perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Pemkot Depok telah disiapkan untuk menampung calon mahasiswa yang di maksud.
Berikut ini adalah data tentang 23 perguruan tinggi yang telah bekerjasama dengan Pemkot Depok.
1. Akademi Keperawatan Berkala Widya Husada
2. Akademi Kimia Analis Caraka Nusantara
3. Institut STIAMI
4. Politeknik Karya Husada
5. Politeknik LP3I Jakarta Kampus Depok
6. Politeknik Negeri Jakarta
7. Politeknik Negeri Media Kreatif Jakarta
8. STAI Al Qudwah Depok
9. STIE Manajemen Bisnis Indonesia
10.STIHP Pelopor Bangsa
11. STIKES Pelita Ilmu Depok
12. STIKES Raflesia
13. Universitas Bina Sarana Informatika
14. Universitas Gunadarma
15. Universitas Indonesia
16. Universitas Indonesia Maju
17. Universitas Indraprasta PGRI
18. Universitas Jayabaya
19. Universitas Nasional
20. Universitas Nusa Mandiri
21. Universitas Pamulang
22. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
23. Universitas Terbuka
Kepala Dinas Sosial Kota Depok, Devi Mayori, menjelaskan bahwa mekanisme program kali ini berbeda dengan periode sebelumnya.
Jika dulu penerima beasiswa harus memiliki IPK di atas 3, kini syarat tersebut dihapus untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi warga kurang mampu.
“Sekarang syarat utamanya adalah masuk dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSN), bukan lagi DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial). Program ini sejalan dengan Inpres Nomor 4 Tahun 2025 dari Pak Prabowo,” ujar Devi saat ditemui di Balai Kota Depok, Jumat (17/10/2025).
Devi menerangkan, DTSN merupakan data gabungan dari Bappenas (Resosek), Kementerian PMK (P3KE), dan DTKS. Data ini digunakan untuk memastikan hanya warga dengan tingkat kesejahteraan rendah yang berhak menerima bantuan sosial, termasuk beasiswa kuliah. “Yang berhak menerima beasiswa adalah warga dengan status ekonomi Desil 5 ke bawah,” katanya.
Pendaftaran beasiswa dilakukan melalui kampus masing-masing. Kampus yang sudah bekerja sama akan menyeleksi calon mahasiswa miskin dan mengajukan datanya ke Pemkot Depok untuk diverifikasi.
“Dana beasiswa nanti langsung ditransfer ke rekening mahasiswa. Biaya kuliah, buku, hingga transport ditanggung penuh sampai lulus,” ungkapnya.
Untuk mahasiswa reguler program S1, D3, dan D4 non-vokasi, Pemkot Depok menanggung biaya sebesar Rp23 juta per tahun. Sementara untuk program vokasi plus sertifikasi, nilainya bisa mencapai Rp38 juta per tahun. “Semuanya gratis, asal memenuhi syarat dan terdaftar di DTSN,” tegas Devi.
Saat ini, Pemkot Depok sudah mulai menyalurkan beasiswa kepada 30 mahasiswa melalui Anggaran Belanja Tambahan (ABT) tahun 2025. Tahun depan, jumlahnya akan diperluas menjadi 200 mahasiswa. “Targetnya hingga masa jabatan Pak Wali Kota selesai, sudah ada seribu mahasiswa penerima beasiswa,” ujar Devi.

“Program ini bukan sekadar bantuan biaya kuliah, tapi investasi jangka panjang untuk mencetak generasi Depok yang unggul dan siap menuju Indonesia Emas,” pungkas Devi.
Diantara 23 perguruan tinggi tersebut, ada nama STIHP Pelopor Bangsa yang memiliki Wakil Rektor muda yang gaul. Ia adalah Andi Tatang Supriyadi, yang saat ini juga telah menjadi lawyer kondang bukan hanya di Kota Depok, namun di berbagai wilayah besar lainnya.