Halaman.co.id |Depok – Sekretaris Lembaga Swadaya Masyarakat Gerakan Lokomotif dan Pembangunan (LSM Gelombang) Kota Depok, Fiqih Nurshalat masih menantikan action dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk mengusut tuntas kasus dugaan korupsi pengadaan lahan di Curug, Cimanggis.
Menurut Fiqih, KPK tidak pernah main main dalam menegakkan hukum di Indonesia perihal kasus korupsi. Hal itu ia utarakan mengingat beberapa waktu lalu KPK “turun gunung” ke Kelurahan Curug, Cimanggis untuk menggali informasi lebih.
“Rasanya tidak mungkin KPK hanya main-main datang ke Kelurahan Curug, Cimanggis. Mengingat tentu banyaknya laporan dugaan tindak pidana korupsi dari seluruh wilayah di Indonesia,” kata Fiqih kepada halaman.co.id, Rabu (15/10/2025).
Ia mengapresiasi kinerja KPK dalam memberantas korupsi, hingga ke akarnya. “Intinya Gelombang mengapresiasi langkah KPK dalam menegakkan hukum di Indonesia, terutama dalam memberantas korupsi,” pungkasnya.
Salah satu staf Kecamatan Cimanggis berinisial SDN, terperiksa KPK selama 10 jam hingga kini belum bisa ditemui untuk di wawancarai, pun hingga kini tidak bisa dihubungi melalui seluler.
SDN menjadi pintu masuk bagi KPK dalam menggali informasi. Hal itu dibuktikan dengan akan dilakukannya pemanggilan terhadap 11 ketua RW setempat untuk dimintai keterangan.
Salah satu pemeran utama dalam skenario dugaan “mark up” anggaran pembebasan lahan peruntukan SMPN 35 Kota Depok berinisial SF, Kasie Pertanahan pada Disrumkim Kota Depok hingga kini belum bisa ditemui wartawan.
Nomor telepon SF kini bahkan telah beralih pengguna menjadi seorang wanita bernama Nining. Pun dengan mantan Camat Cimanggis tahun 2023 berinisial DD.
DD yang saat ini menjabat sebagai Sekretairis Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporyata) Kota Depok juga belum bisa dihubungi pewarta.
Diberitakan sebelumnya, Gelombang mendapatkan informasi terkait, 11 Ketua RW dan mantan Camat Cimanggis (DD) sudah di panggil KPK guna menjelaskan keterkaitan soal pembelian lahan Rawa di Curug.
Ketua LSM Gelombang Cahyo Putranto Budiman berharap KPK tidak berhenti di jaringan bawah saja dan terus lanjut hingga ungkap siapa sutradaranya.
“Penyisiran dari “jaringan bawah” ini kami harap tidak berhenti sampai disitu, tapi terus berlanjut sampai ke “jaringan atas” para pemeran utama, sutradara, dan penulis scenario hingga ke produsernya,” pungkasnya.






