Halaman.co.id |Jakarta — Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo, kembali menjadi perbincangan hangat di ruang publik. Isu dugaan ijazah palsu yang pernah menyeruak selama masa jabatannya kini mencuat lagi, bahkan semakin dibumbui dengan gelombang sindiran satir yang viral di media sosial maupun di ruang-ruang publik.
Salah satu bentuk sindiran yang ramai diperbincangkan adalah tulisan di bak truk yang berbunyi: “Dari Solo ke Pasar Pramuka, Plongo2 dan Suka Dusta.” Kalimat ini dianggap mewakili keresahan dan kritik publik terhadap mantan presiden, terutama pasca lengser dari jabatannya pada Oktober 2024 lalu.
Fenomena ini turut disoroti oleh pengamat politik Rocky Gerung. Dalam pernyataannya yang dikutip dari RMOLid dan Geloraco, Rocky menyebut bahwa kepercayaan publik terhadap Jokowi terus mengalami kemunduran. Ia menilai status kenegarawanan Jokowi makin meredup karena semakin banyak sindiran yang menjadikannya bahan olok-olok.
“Semakin hari status kenegarawanan mantan presiden itu hilang. Akhirnya dibuat olok-olok di media sosial, dilukis dalam bentuk satire atau bahan candaan di belakang truk,” ujar Rocky Gerung dalam pernyataan tertulis, Rabu (17/7).
Rocky juga menambahkan bahwa bentuk ekspresi rakyat ini mencerminkan pergeseran cara masyarakat menyampaikan kritik, terutama ketika saluran-saluran formal dianggap tidak lagi efektif.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan resmi dari Joko Widodo maupun pihak terdekatnya terkait meme dan sindiran viral tersebut. Sebelumnya, Jokowi juga belum memberikan klarifikasi baru terkait dugaan ijazah palsu yang kembali menjadi sorotan publik sejak awal tahun 2025.
Fenomena satire di ruang publik yang menyasar sosok mantan kepala negara ini memunculkan perdebatan mengenai batas antara kebebasan berekspresi dan etika dalam mengkritik tokoh nasional. Namun bagi sebagian masyarakat, sindiran seperti ini dianggap sah sebagai bagian dari demokrasi.







