Halaman.co.id |Gaza, Palestina – Juru bicara sayap militer Hamas, Abu Ubaidah, menyatakan bahwa Israel telah menolak tawaran gencatan senjata komprehensif yang diajukan oleh Hamas. Pernyataan itu disampaikan dalam video berdurasi 20 menit yang dirilis pada Jumat (18/7/2025), yang menjadi pesan publik pertamanya sejak Maret.
Dikutip dari Al Jazeera dan Reuters, Abu Ubaidah menyebut bahwa tawaran tersebut mencakup pembebasan semua tawanan yang ditahan di Jalur Gaza sebagai bagian dari kesepakatan perdamaian jangka panjang. Namun, tawaran itu ditolak oleh Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu dan para menteri dari sayap kanan pemerintahannya.
“Kami siap menghadapi pertempuran jangka panjang jika tidak ada kesepakatan,” ujar Abu Ubaidah dalam video tersebut.
Ia menegaskan bahwa para pejuang Hamas akan terus melakukan penyergapan terhadap pasukan militer ‘Israel’ yang memasuki wilayah Gaza, baik untuk membunuh maupun menangkap mereka.
Selain mengkritik Israel, Abu Ubaidah juga melontarkan kecaman keras terhadap para pemimpin negara-negara Arab dan Islam. Ia menyebut mereka gagal menunjukkan sikap tegas terhadap penderitaan rakyat Palestina, dengan menyatakan bahwa kebisuan mereka telah membiarkan genosida terjadi.
“Leher kalian terbebani oleh darah puluhan ribu orang tak berdosa yang dikhianati oleh kebisuan kalian,” katanya.
Pernyataan ini muncul di tengah kebuntuan negosiasi gencatan senjata yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat.
Dilansir Reuters, perundingan yang saat ini berlangsung di Doha mengusulkan gencatan senjata sementara selama 60 hari dengan imbalan pembebasan sejumlah tawanan, namun belum menghasilkan kesepakatan final.
Sampai berita ini diterbitkan, Pemerintah ‘Israel’ belum mengeluarkan tanggapan resmi atas pernyataan Abu Ubaidah.
Sumber: Al Jazeera. Reuters
