Halaman.co.id |Teheran, Iran – Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat terjadi serangan rudal yang diduga dilancarkan Israel terhadap sebuah gedung di Teheran Barat, pertengahan Juni lalu.
Insiden ini terjadi ketika para pemimpin Iran sedang menggelar pertemuan darurat di sebuah ruang bawah tanah yang dijaga ketat.
Menurut laporan Fars News Agency yang dikutip berbagai media internasional, termasuk Financial Times dan Al Jazeera, serangan tersebut terjadi pada 16 Juni 2025, di tengah perang terbuka selama 12 hari antara Iran dan Israel. Enam rudal menghantam titik masuk dan keluar gedung yang menjadi lokasi rapat para petinggi negara. Serangan itu memutus aliran listrik dan memicu evakuasi darurat melalui jalur alternatif bawah tanah.
“Presiden Pezeshkian terluka selama proses evakuasi tetapi berhasil keluar dengan selamat,” tulis Fars News, Sabtu (13/7). Luka ringan disebut terjadi pada bagian kaki akibat runtuhan saat upaya penyelamatan.
Dalam wawancara terpisah bersama Tucker Carlson, Pezeshkian mengklaim serangan tersebut sebagai upaya pembunuhan yang dilakukan Israel. “Mereka mencoba membunuh saya,” kata Pezeshkian, sebagaimana dikutip Financial Times, seraya menyebut bahwa lokasi rapat hanya diketahui oleh sedikit orang dalam lingkaran tertutup.
Pihak keamanan Iran saat ini tengah melakukan penyelidikan internal, mencurigai adanya pengkhianatan atau kebocoran informasi yang memungkinkan Israel meluncurkan serangan presisi tinggi. Belum ada pihak yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab, namun Israel sebelumnya diketahui melakukan operasi serupa terhadap tokoh Hizbullah dan fasilitas strategis Iran.
Pezeshkian, yang baru dilantik sebagai presiden pada awal Juli, menyebut insiden ini sebagai bukti bahwa “perlawanan Iran belum berakhir” dan menegaskan bahwa Israel akan menghadapi balasan “pada waktu dan cara yang ditentukan sendiri oleh Republik Islam Iran.”
Hingga saat ini, pemerintah Israel belum memberikan komentar resmi atas tuduhan keterlibatan mereka dalam serangan tersebut.