Halaman.co.id |Depok – Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Depok, Mazhab angkat bicara terkait bantuan sosial santunan kematian (bansos sankem) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Depok.
Menurut Mazhab, setiap kepemimpinan memiliki model, gaya, dan kebijakan sendiri. Sehingga, dihapusnya program bansos sankem oleh Pemkot Depok ia nilai bukanlah sebuah masalah.
“Tentunya, kebijakan baru yang dikeluarkan akan lebih menguntungkan bagi warga Kota Depok itu sendiri,” kata Mazhab kepada wartawan, Kamis (3/7/2025).
Penghapusan bansos sankem oleh pemerintahan Supian-Chandra juga dinilai Mazhab bukanlah sebuah pelanggaran. Karena kata Mazhab, bansos sankem tidak ada dalam janji
Diutarakan Mazhab, dalam visi, misi, dan janji kampanye Supian Suri dan Chandra Rahmansyah tidak ada program Santunan kematian dan Kartu Depok Sejahtera.
“Yang ada adalah membuka lapangan kerja seluas-luasnya, mengentaskan kemiskinan, dan mensejahterakan warga Kota Depok,” jelas Dewan senior tujuh periode tersebut.
Mazhab menegaskan bahwa perubahan kebijakan dalam setiap pergantian kepemimpinan adalah hal yang biasa.
“Contoh di era Pak Nur Mahmudi ada program yang namanya ODNR (One Day No Rice) atau satu hari tanpa nasi dan itu sudah dianggarkan di dinas. Kemudian Pak Idris terpilih, dalam tempo sekejap program ODNR tersebut dihapus,” jelasnya.
Oleh karena itu, berkaitan dengan visi misi Supian-Chandra menghapus kemiskinan dan mensejahterakan warga Kota Depok tidak dibranding dengan program KDS.
“KDS sekadar nama yang sudah ada program sebelumnya,” tuturnya.
Lebih lanjut Mazhab memaparkan, dari program KDS yang didapat warga Kota Depok, diantaranya perbaikan rumah tidak layak huni, beasiswa, dan bansos.
“Di era Supian-Chandra, program ini justru akan diperluas. RTLH tidak masuk KDS pun tetap ada dan warga bisa dapat. Begitu juga beasiswa yang awalnya Rp 15 juta, besok jadi Rp 23 juta. Bansos, yang misalnya awalnya 1 kg telor, besok 2 kg,” paparnya.
Jadi, Mazhab meminta masyarakat Kota Depok tidak usah gelisah karena Supian-Chandra bertekad mensejahterakan seluruh warga Kota Depok.
“Ini untuk semua. Tidak pandang bulu dan tidak pilih-pilih,” tegas Dewan dapil Kecamatan Pancoran Mas tersebut.
Berkaitan dengan santunan kematian, Mazhab mengatakan program tersebut idealnya ditujukan untuk pemulasaran jenazah, biaya kain kafan, dan gali makam.
“Dana yang intinya untuk biaya pemakaman, tapi setelah meninggal tidak cair di hari itu. Nyari seminggu atau dua minggu baru cair. Artinya apa? Tidak efektif,” ungkapnya.
“Oleh karenanya, anggaran santunan kematian dimaksimalkan untuk warga Kota Depok yang masih hidup, yakni untuk menggratiskan ribuan siswa-siswi SMP, hingga membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya,” pungkasnya.***