Halaman.co.id |Bogor – Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kabupaten Bogor, Eva Rudy Susmanto menegaskan pentingnya peranan keluarga dan masyarakat dalam mencegah serta menangani HIV.
Demikian disampaikan Eva pada webinar deteksi dini HIV, pencegahan dan perlindungan sosial bagi orang dengan HIV (ODHIV), di Ruang Rapat Bupati Bogor, Cibinong, Selasa (1/7).
“HIV bukan sekadar masalah medis, tetapi juga memiliki dampak sosial dan psikologis yang mendalam. Oleh karena itu, penanganannya harus bersifat holistik dan melibatkan seluruh unsur, termasuk keluarga dan masyarakat,” tandas Eva.
Eva mengungkapkan, posisi PKK sangatlah strategis sebagai organisasi kemasyarakatan yang tumbuh dari, oleh, dan untuk rakyat. PKK hadir langsung di tengah keluarga dan komunitas, terutama melalui 10 program pokok PKK, khususnya pada Pokja IV yang fokus pada kesehatan.
“PKK memiliki mandat untuk mendorong gaya hidup sehat, melakukan deteksi dini penyakit, serta memberikan perlindungan kepada kelompok rentan, termasuk ODHIV,” ungkap Eva.
Ia melanjutkan, dalam konteks ini, keluarga disebut sebagai garda terdepan untuk membangun kesadaran dan menghentikan penularan HIV sejak dini. Kasus HIV masih terus bertambah, terutama pada usia produktif. Penularan masih banyak terjadi dalam keluarga, dari pasangan ke pasangan, dari ibu ke bayi. Stigma dan ketakutan kerap menjadi penghambat deteksi dini dan pengobatan.
“PKK berperan penting dalam edukasi dan perlindungan. Melalui kegiatan Posyandu, Dasawisma, dan program-program Pokja, para kader PKK turut menyosialisasikan informasi terkait HIV, cara penularan, dan pentingnya skrining HIV pada ibu hamil. PKK juga berupaya menjadi sahabat dan pelindung bagi ODHIV di tengah masyarakat,” ujarnya.
Eva mengajak seluruh kader PKK untuk mengedukasi masyarakat secara aktif dan persuasif mengenai pentingnya deteksi dini HIV, khususnya bagi ibu hamil, remaja, dan pasangan usia subur. Menjadi agen perubahan untuk menghapus stigma terhadap ODHIV.