Halaman.co.id |Depok – Wakil Ketua DPRD Kota Depok, Yeti Wulandari, mengapresiasi berbagai kritik yang muncul terhadap pelaksanaan Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di jenjang SD SMP negeri.
Menurut wanita cantik tersebut, masukan dari masyarakat merupakan bentuk kepedulian terhadap kualitas pendidikan di Kota Depok.
Legislator Gerindra ini menegaskan, kritik adalah hal yang lumrah dalam sistem demokrasi. Ia menyebut, pemerintah tidak boleh alergi terhadap suara publik karena justru bisa menjadi cermin untuk memperbaiki kebijakan.
“Jangan pernah menganggap kritik itu suatu proses kemunduran atau serangan. Kritik itu untuk membuat lebih baik,” kata Yeti Wulandari, Senin (30/6/2025).
Yeti menambahkan, setiap saran dan protes yang disampaikan publik akan dijadikan bahan evaluasi demi mewujudkan sistem pendidikan yang lebih adil dan inklusif, terutama di bawah kepemimpinan Wali Kota Depok Supian Suri.
“Masukan teman-teman, menjadi salah satu bahan evaluasi bagi kami untuk kemajuan dunia pendidikan, di bawah Pemerintahan Wali Kota Depok Supian Suri,” ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Pendidikan telah membuka pendaftaran peserta didik baru untuk program Rintisan Sekolah Swasta Gratis (RSSG) tahun ajaran 2025/2026. Langkah ini merupakan solusi atas keterbatasan daya tampung sekolah negeri.Kursus online terbaik
Menariknya, program RSSG ini tidak hanya menyasar keluarga tidak mampu, tetapi juga terbuka bagi seluruh warga, tanpa memandang latar belakang ekonomi. Kebijakan tersebut mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan.
Sebanyak 33 sekolah swasta di berbagai kecamatan digandeng untuk mendukung program ini. Pemkot berharap, tidak ada lagi anak Depok yang putus sekolah hanya karena terkendala biaya.
