Oleh: Mazhab HM, Ketua PPP Kota Depok
Halaman.co.id |Depok – Pawai Obor menjadi salah satu agenda Umat Islam dalam memperingati tahun baru hijriah atau awal muharram.
Bukan tanpa alasan, pawai obor merupakan agenda lama, turun-temurun sejak zaman saya kecil. Kebahagiaan saat pawai obor tidak bisa digambarkan dengan kata.
Dulu, pawai obor selalu meriah. Bukan hanya satu atau dua RT, tapi melibatkan hampir semua masyarakat, se-desa (sekarang kecamatan) di Depok. Sekarang, pawai obor tetap dilakukan dalam skup-skup lebih kecil.
Inti dari pawai obor yang saya ketahui adalah kebersamaan. Obor yang menemani remaja dulu ketika berangkat dan pulang ngaji, terasa begitu berkesan ketika dinyalakan bersama.
Zaman dimana listrik belum menyeluruh, obor menjadi pelita bagi pejalan kaki di waktu malam. Ngaji, shalat berjamaah isya, obor lah teman setia di masa lampau.
Kini, obor dalam pawai kembali menyala, meski ditengah terangnya kota. Bukan api nya, namun lebih kepada maknanya. Kebersamaan adalah makna dari pawai obor.
Pawai obor adalah sebuah tradisi yang dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Islam atau 1 Muharam, di mana sekelompok orang berbaris dan berjalan bersama sambil membawa obor api menyala.
Tradisi ini melambangkan cahaya sebagai simbol pengetahuan dan petunjuk dalam kehidupan. Intinya, tujuan pelaksanaan acara pawai obor budaya untuk mengenalkan beranekaragaman budaya dan melestarikan budaya Indonesia.
