Halaman.co.id |Depok – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Depok, Ade Supriyatna mengatakan anggaran pengelolaan sampah berbasis lingkungan sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Depok 2024.
Politisi PKS Kota Depok tersebut juga mengaku telah menyerap sejumlah informasi terkait biaya operasional, penanganan dan pengelolaan sampah berbasis lingkungan di Kota Depok.
Seperti diketahui, pengelolaan sampah berbasis lingkungan dengan budidaya maggot merupakan pilot projectnya Pemerintah Kota (Pemkot) Depok disetiap kelurahan.
“Karenanya, Budidaya maggot ini sebagai awal mula prototipe, sehingga nanti diharap disetiap Rukun Warga (RW) semakin banyak lagi yang menyelesaikan sampah organiknya dengan budidaya maggot,” kata Ade Supriyatna saat mengunjungi Hanggar budidaya maggot Pokmas Bumi Lestari Harjamukti, Cimanggis pada Selasa (24/6/2025).
“Ini targetnya 200 sampai 300 kilogram sampah organik udah mulai diambil dari masyarakat, ada juga dari rumah makan. Nah kita harap ke depan pengolahan ini bisa jalan terus, tidak terhambat,” sambunh Ades, sapaan akrabnya.
Ades juga menerangkan bahwa dirinya juga tadi sudah menyerap informasi tentang sejumlah teknis mulai biaya operasional, biaya penanganan serta biaya pengambilan sampahnya.
“Nanti kita akan kalkulasi dengan biaya eksisting pengelolaan sampah di Kota Depok dari mulai mobil sampah, solar, SDM dan lain sebagainya. Nah ketika itu nanti kita distribusikan ke seluruh RW sebagian besar di Kota Depok dan sampah bisa selesai dilingkungan, ini akan kita kalkulasi lagi dan jadi model nyelesain sampah berbasis lingkungan,” ungkap Ade.
Kedepannya kata Ades, melalui masukan saran dan pendapat dari pengelola Pokmas, ia akan mengoptimalisasikan di produk hilir agar mempunyai nilai tambah dan nilai jual. Hal itu dilakukan agar menjadi peluang yang menarik bagi masyarakat untuk mengelola sampah sehingga jadi berkah buat semua.
“Yuk warga Kota Depok khususnya anak-anak muda juga kita harap punya semangat yang sama untuk menyelesaikan permasalahan kita sendiri. Sudah selayaknya kualitas pengelolaan kehidupan kita semakin meningkat, salah satunya kita berbudi daya maggot,” tutup Ade.