Penulis: Luki Leonaldo, editor halaman.co.id
Halaman.co.id |Depok – Jangankan kenal rupanya, namanya pun baru penulis kenal beberapa hari lalu, ketika salah satu narasi yang penulis buat memancing reaksinya.
Kata-katanya halus, komentarnya menyejukkan banyak insan. Pantas, banyak yang dekat dengannya.
Usut punya usut, ternyata ia adalah mantan Jurnalis juga. Senior, di media maintsream pula, Jawapos, media berkelas nasional milik Dahlan Iskan, pantas saja.
Belum pernah bertatap muka, penulis tidak meragukan ia adalah sosok yang baik, yang peduli. Asal bukan untuk tipu-tipu. Alasannya, cuma penulis yang tahu.
Entah karena jiwa sosialnya, atau memang sosoknya yang mengerti apa itu jurnalis, terlebih di era kini yang terasa makin menjeruji.
Kita buka saja, namanya Siswanto. Anggota DPRD Depok dari Partai Kebangkitan Bangsa, Partainya orang Nadhalatul Ulama atau NU.
Ia baru kali pertama duduk sebagai Anggota DPRD Depok, di Periode 2024-2029, karenanya ia selalu menyebut dirinya “anak bawang” di Kota Kembang.
Entah darimana asalnya, penulis kok tak tahu tiba-tiba wartawan senior Jawapos itu duduk sebagai wakil rakyat. Bukan ga bangga, tapi jadi merasa kok minim informasi yaa.
Informasi dari teman sesama organisasi wartawan, Siswanto merupakan teman liputannya di Jakarta. Terutama di desk olahraga, beberapa puluh tahun lalu.
“Temen liputan olahraga, tau-tau jadi anggota DPRD Depok” begitu kata teman saya satu organisasi ini.
Pernah beberapa kali bercakap via WhatsApp, senior jurnalis yang dikenal murah senyum ini sempat menitipkan pesan kepada penulis, “giliran dikau yang kritis”, itu katanya.
Apapun, semoga sukses mengemban amanah sebagai wakil rakyat om Sis, begitu penulis panggil. wakil rakya adalah lebih berat dari wakil wali kota.
Jangan lupa, kritis meskipun masih jadi anak bawang. Kalau om Sis diiris pisau, pastikan yang mengirismu itu menangis. Salam penulis