Halaman.co.id |Jakarta – Musisi Reynold Affandi sempat menjadi additional guitarist Slank di pertengahan tahun 90-an. Dikutip dari kapanlagi, Reynold berbagi cerita tentang keterlibatannya dalam album keenam Slank, ‘Lagi Sedih’ yang dirilis pada tahun 1996-1997.
Album ini menjadi momen penting bagi Slank setelah kepergian tiga personel awal mereka, Bongky, Indra, dan Pay. Reynold bersama Ivan, yang kini menjadi bassis tetap Slank, mengisi kekosongan tersebut dan ikut terlibat dalam proses rekaman.
“Lantas tiba-tiba gue disuruh isi lagu untuk solo albumnya Kaka. Ternyata begitu rilis itu adalah album Slank ke-6,” ucap Reynold.
“Awalnya enggak tau, dari awal Bimbim ngomong ‘Nyot, kita rekaman yuk bantuin Kaka mau solo, kita garap albumnya, oke, yuk berangkat’. Kita bikin dari mulai rencana 21 lagu sampai akhirnya berapa ya, 16 lagu,” tambah Reynold.
Awalnya, album ini dirancang untuk menjadi album solo Kaka. Namun, keputusan di menit terakhir menjadikannya album resmi Slank. Meski mendadak, Reynold tetap memberikan kontribusi maksimal. Ia mengungkapkan bahwa proses rekaman berjalan tanpa banyak kesulitan teknis, tetapi tantangan datang dari dinamika internal para personel.
“Kesulitannya adalah menyatukan energi yang udah kepecah gara-gara dr*gs. Itu yang harus gue kondisikan, antara temen-temen yang saat itu lagi terpengaruh sama dr*gs, sama gue yang cuma kenakalan remaja,” katanya, lalu tertawa.
Gitaris band OMOM ini mengingat dengan jelas dua lagu di album ‘Lagi Sedih’ yang sangat berkesan baginya. Ia merasa permainan gitarnya benar-benar menonjol di lagu ‘Nggak Perlu’ dan ‘Kampus Depok’.
“Di album itu sebenarnya ada dua lagu yang gue bener-bener secara notasi musik gue pikirin, dan gitarnya itu di lagu Nggak Perlu sama lagu Kampus UI Kampus Depok,” katanya.
Namun, kebersamaan Reynold dengan Slank tak berlangsung lama. Meski banyak rumor yang menyebut ia hengkang karena tidak mampu menyesuaikan diri dengan gaya hidup rock and roll, Reynold menegaskan bahwa alasan utamanya adalah kondisi lingkungan yang tidak lagi sesuai dengannya.
“Sebenernya enggak. Faktor utamanya itu adalah dr*gs tadi. Dari gue ngefans sama Slank, datang ke Potlot, akhirnya gue main di sana dan ngeband. Tapi begitu udah kena dr*gs, vibe-nya jadi beda. Salah satu buktinya adalah Potlot pecah, temen-temen pada pecah,” jelasnya.
Sebelum bergabung, Reynold bahkan sempat meminta izin kepada Pay, gitaris Slank sebelumnya, untuk memastikan langkahnya tidak menimbulkan masalah. Reynold mengenang momen ini sebagai salah satu yang membuatnya lebih percaya diri untuk melanjutkan.
“Ini gue nggak pernah cerita ke mana-mana. Gue sowan ke rumahnya Pay, minta izin. Dan yang bikin gue tenang cuma satu. Pada saat itu, Pay bilang, Lo datang ke Potlot tujuannya pengen bermusik. Kesempatan ini datang, lo pake. Gue nggak ada masalah,” ungkapnya.
Meski tak lagi gabung dengan Slank, kini Reynold disibukkan dengan band OMOM yang tengah ditekuninya dengan beberapa musisi lain.