Halaman.co.id |Teheran, Iran – Ketegangan di Timur Tengah memuncak pasca serangan militer Amerika Serikat ke tiga fasilitas nuklir utama Iran, termasuk situs Fordow. Menanggapi agresi tersebut, Mehdi Mohammadi, penasihat juru bicara Parlemen Iran, mengunggah pernyataan keras di akun X miliknya, menyiratkan respons balasan yang tajam terhadap Washington dan sekutunya.
“Besarnya kerusakan di Fordow dan fasilitas nuklir lainnya hanyalah persoalan sekunder. Yang utama adalah bahwa tangan agresor Amerika harus dipotong, dan itu akan terjadi,” tulis Mohammadi.
Ia melanjutkan dengan pernyataan provokatif yang mengarahkan kemarahan Iran terhadap Perdana Menteri Israel. “Jalan untuk memotong tangan Amerika adalah dengan memotong leher Netanyahu. Dan dari sini ke sana, jaraknya tidak jauh. Insya Allah.”
Pernyataan ini menegaskan bahwa Iran memandang Israel sebagai elemen sentral dalam konflik yang dipicu oleh serangan udara AS. Retorika Mohammadi menambah deretan reaksi keras dari elit politik Iran yang mengecam keterlibatan Amerika Serikat dalam apa yang mereka sebut sebagai agresi melanggar hukum internasional.
Sampai saat ini, belum ada tanggapan resmi dari pihak Amerika Serikat maupun Israel terkait pernyataan tersebut. Namun, intensitas narasi balasan dari pejabat Iran mengindikasikan bahwa eskalasi lebih lanjut di kawasan bukan hal yang mustahil.
