Halaman.co.id |Teheran – Garda Revolusi Iran (IRGC) kembali mengumumkan kemajuan signifikan dalam teknologi militer dengan meluncurkan rudal hipersonik generasi kedua bernama Fattah-2. Rudal tersebut dikembangkan oleh Divisi Dirgantara IRGC dan diklaim mampu mencapai kecepatan lebih dari 18.000 kilometer per jam atau sekitar Mach 15.
Dengan kecepatan ekstrem tersebut, rudal ini disebut hanya membutuhkan waktu kurang dari lima menit untuk mencapai wilayah Israel jika ditembakkan dari Iran bagian barat. Fattah-2 disebut sebagai rudal ofensif dengan kemampuan manuver tinggi, baik dalam maupun di luar atmosfer, serta sulit dideteksi oleh sistem pertahanan udara konvensional.
“Fattah-2 bukan hanya lambang kemajuan teknologi, tetapi juga bagian dari strategi pertahanan aktif Iran dalam menghadapi ancaman regional,” ujar seorang pejabat militer Iran yang tidak disebutkan namanya dalam laporan media lokal.
Menurut laporan dari kantor berita Tasnim dan Al Jazeera, Fattah-2 merupakan penyempurnaan dari rudal Fattah generasi pertama yang diumumkan pada 2023. Rudal ini dirancang untuk membawa hulu ledak konvensional maupun non-konvensional dengan akurasi tinggi dan kemampuan menghindari sistem intersepsi seperti Iron Dome milik Israel.
Belum ada konfirmasi independen dari pihak internasional terkait keabsahan seluruh spesifikasi teknis rudal tersebut. Namun, para analis pertahanan menyebut bahwa pengembangan rudal hipersonik seperti Fattah-2 menandai babak baru dalam dinamika keamanan di Timur Tengah.
Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari otoritas Israel mengenai peluncuran rudal ini. Namun, sejumlah pengamat menilai bahwa pengungkapan rudal hipersonik ini berpotensi meningkatkan ketegangan di kawasan, terutama di tengah meningkatnya konfrontasi tidak langsung antara kedua negara dalam beberapa bulan terakhir.
Sumber: Al Jazeera Arabic, Tasnim News, Economic Times
