Penulis: Luki Leonaldo
Halaman.co.id |Depok – Hiruk pikuk dan gesekan hingga komentar pedas mulai terjadi di internal Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kota Depok. Musababnya, konferensi pers Plt Ketua dilakukan di luar Sekretariat PWI Depok sendiri.
Tulisan ini bukan untuk mempersalahkan satu dengan lainnya, hanya mencoba mengoreksi rumah bersama, demi kebaikan bersama.
Plt Ketua PWI Kota Depok, Joko Warihnyo sah saja mengaku legal, versinya. Tapi anggota lainnya boleh juga dong berkomentar, benarkah ada Plt dengan masa tugas selama 3 tahun?
Mungkin saran penulis, Joko Warihnyo alangkah lebih baik menelaah lebih dalam tentang regulasi kebijakan dan ketentuan hukum yang berlaku. Bener ga sih masa tugasnya sebagai Plt itu 3 tahun, sesuai dengan SK yang beredar?
Jangan dulu bangga menjadi Plt Ketua PWI Depok, apalagi tidak bisa menguasai kantor PWI itu sendiri. Ibaratnya, raja tanpa singgasana. Apa gunanya?
Perang berita juga menjadi bagian sajian yang memalukan di publik pers Kota Depok. Saling klaim benar jadi hal yang tak bisa dihindarkan. Kubu Plt melalui jaringan sybernya membabi buta menyebar informasi tentang Raja Tanpa Singgasana adalah yang sah.
Percaya deh, Raja Tanpa Singgasana itu percuma. Hanya diakui oleh orang yang berjalan beriringan, itu pun jika sang Raja mampu memberi makan pengikutnya.
Apa guna dipanggil Raja jika tidur tetap beratap langit? Dimana kerajaannya? Sedangkan kata Raja adalah untuk orang yang duduk di Singgasana.
Meski sudah hampir terlambat, memperbaiki diri penulis rasa masih tepat. Ayo lah, bangun dulu dari tidurmu mas Plt Ketua. Inget pepatah, harta yang paling berharga adalah keluarga.
Jika ingin jadi Raja, nanti lah ikut sayembara selanjutnya.