NasionalPolitik

Watak Sejati Bangsa Iran

×

Watak Sejati Bangsa Iran

Sebarkan artikel ini

Penulis: Ariful Hakim

Halaman.co.id |Banten- Satu masalah besar yang terus menghinggapi angkatan bersenjata Iran adalah soal pengkhianatan. Inilah mungkin, yang membuat banyak pihak menyebut, agen agen Mossad dinarasikan menjadikan Teheran -Ibukota Iran- sebagai “taman bermain”. Bayangkan. Betapa mirisnya petinggi seperti Mohammad Bagheri -Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran- gugur diawal serangan mendadak Israel.

Di Indonesia, itu setara panglima TNI. Begitu juga komandan IRGC, Mayjen Hossein Salami, ikut gugur. IRGC alias Korps Garda Revolusi Islam Iran adalah tulang punggung angkatan bersenjata Iran, yang menjadi kekuatan militer utama Republik Islam Iran. Bahkan Amir Ali Hajizadeh, komandan Angkatan Udara IRGC, ikut gugur diawal awal perang.

Ada cerita, Hossein Salami sebetulnya sudah disuruh masuk ke tempat perlindungan oleh anak buahnya.Tapi karena sering terjadi pengkhianatan, ia tidak percaya. Publik mungkin masih mengingat, wakil Hossein Salami yaitu Abbas Nilforoushan, gugur bersama Hassan Nasrallah -Sekjen Hisbullah- dibom Israel di Beirut. Juga karena pengkhianatan akut agen agen Israel yang berasal dari Iran.

Gugurnya jenderal jenderal penting Iran itu jadi pukulan telak pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamaeni. Untungnya, Ali Khamaeni gercep mengganti Mohammad Bagheri. Begitu juga Salami, segera diganti Mayor Jenderal Mohammad Pakpour. Hanya dalam waktu beberapa jam, serangan balasan dimulai. Tel Aviv membara, dan Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu dilaporkan ngumpet di Yunani.

Soal pengkhianatan di tubuh Angkatan Bersenjata Iran memang sudah kencang terendus, saat Kepala Biro Politik Hamas Ismail Haneyah meninggal terbunuh di Teheran, usai menghadiri pelantikan Presiden baru Iran; Masoud Pezeshkian. Lagi lagi Mossad dalangnya. Diduga, agen agen Israel dari dalam Iran menaruh bom dikamar Ismail Haneyah. Ini yang membuat Iran merasa dipermalukan, hingga nongol Operasi Janji Sejati 2 untuk membalas kematian Ismail Haneyah.

BACA JUGA  Presiden RI Perintahkan Cabut Izin 4 Perusahaan Tambang di Papua

Dengan kondisi diembargo selama puluhan tahun oleh Amerika Serikat dan sekutu baratnya, kondisi kehidupan di Iran memang sulit. Tawaran uang dan kehidupan hedon membuat banyak tentara Iran yang berkhianat. Kondisi ini berlangsung selama puluhan tahun, sampai Israel merasa semuanya sudah matang untuk melakukan serangan, pada Jumat 13 Juni 2025.

Agen agen mossad mengumpulkan informasi dengan leluasa, soal kebiasaan para jenderal Iran. Begitu juga tempat tinggal ahli nuklir Iran. Radar dan depot pertahanan udara ditanami drone selama berbulan-bulan, sebelum diledakan di hari H. Praktis, ketika 200 jet Israel menyerang, kemampuan pertahanan udara Iran kalang kabut mencegahnya.

Tapi ada yang tidak diperhitungkan oleh Benyamin Netanyahu. Berbusa busa ia mengajak rakyat Iran “mendongkel” kekuasaan para mullah, seiring gencarnya serangan ke berbagai obyek vital Iran. Rakyat Iran justru turun ke jalan, berkonvoi, tidak takut mati, meminta negaranya membalas serangan Israel. Berbeda dengan rakyat Israel, yang selalu buru buru ngumpet, begitu sirene tanda bahaya berbunyi, karena ada rudal masuk.

Begitulah mental orang Persia. Mereka sudah kenyang bertempur dengan Irak selama 8 tahun. Iran dan rakyatnya juga sudah 46 tahun konsisten menolak hegemoni Amerika Serikat. Penguasa Iran bukanlah jongos Amerika, seperti yang dilakukan oleh penguasa negara negara lain di kawasan Timur Tengah.

Hasilnya bisa ditebak. Iran memilih membalas serangan Israel, meski diancam Donald Trump akan dihancurkan. Iran bahkan secara tegas akan menyerang pangkalan militer negara negara Barat di wilayah teluk, jika mereka mendukung Israel. Serangan balasan Iran seolah menegaskan, ditengah keterbatasan akibat embargo ekonomi, mereka masih mampu mempertahankan harga diri.

Belakangan Israel dikabarkan meminta Amerika Serikat ikut turun langsung membelanya. Selama ini, AS membantu Israel dari sisi pertahanan. Memasok pesawat tempur canggih F-35 dan F-16.Mengirim rudal hellfire. Memasang sistem penghalau peluru kendali bernama Patriot dan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD),selain Iron Dome. Juga ikut menangkal rudal rudal Iran yang masuk wilayah Israel.

BACA JUGA  Dahlan Iskan Disebut Terlibat dalam Pengadaan LNG PT Pertamina, Karen Agustiawan Menyebut Tandatangan Dahlan

Tidak usah malu malu, ini memang perang Iran versus Israel + Amerika. Tapi melihat gempuran rudal balistik Iran yang meluluhlantakan kota kota di Israel, ada anggapan Netanyahu sudah gegabah memulai perang. Dalam pembicaraan telepon terbaru Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin, Donald Trump malah meminta perang dihentikan.

Apakah serangan cepat Israel dengan maksud agar Iran mau “manut” Amerika agar menghentikan program nuklirnya berhasil dicapai? Naga naganya Iran sudah sampai pada titik tidak bisa berbalik lagi. Perang ini mungkin jadi semacam “impian” yang terpendam sekian lama, setelah melihat kesombongan Israel dan Amerika Serikat selama ini. Jika kemudian AS turun, Rusia bisa jadi ikut turun gelanggang membela Iran. Perang Dunia ke-3 diambang pintu.

Negara berkekuatan nuklir seperti Pakistan, bahkan terang terangan berdiri dibelakang Iran. China yang selama ini memasok material yang diolah jadi bahan bakar padat rudal balistik Iran masih wait and see. Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran MBS, dalam perbincangan dengan presiden Iran menjamin, bahwa dunia Islam berdiri dibelakang Iran.

Dengan konstelasi geopolitik seperti itu, nampaknya prospek perdamaian akan suram. Iran sendiri makin mendapat tempat dihati banyak Umat Muslim dunia, karena jadi satu satunya negara yang berani melawan Israel dan Amerika Serikat. Disaat Mesir, Yordania, Suriah, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman, Bahrain, Arab Saudi, Turki dll negara Timur Tengah memilih diam, rudal rudal balistik Iran mendarat dengan “manis” di Tel Aviv, menunjukan watak sejati Bangsa Iran yang pemberani!

Meruya, 15 Juni 2025

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *