Halaman.co.id |Jakarta – Wakil Ketua Komisi V DPR, Robert Rouw tak kuasa menahan murka. Dia menyebut, kerjaan aplikator Gojek tak beda dengan calo tapi fee-nya sekelas direksi.
Hal itu didasari fenomena driver ojek online (ojol) yang tiap hari berjibaku debu jalanan dan risiko kecelakaan, pengemudi transportasi online baik ojek online (ojol) maupun driver online, tetap saja hidup bergelimang kekurangan.
Beda nasib dengan aplikator yang bertindak sebagai penghubung antara konsumen dengan penyedia jasa transportasi online, justru bergelimang cuan.
“Jujur saja, operator kan seperti calo saja. Hanya sebagai penghubung. Pantaskah mereka ambil (komisi) di atas 10 persen? Kalau 5 persen itu sudah gede. Coba kalau calo-calo tanah, komisinya hanya 2,5 persen,” kata politikus Partai NasDem itu, Jakarta, dikutip Rabu (21/5/2025).
Dia menilai, permintaan pengemudi ojek online (ojol) agar jatah potongan untuk aplikator maksimal 10 persen, sudah cukup besar.
“Teman-teman driver minta 10 persen saja, itu sudah sangat wajar. Jangan dibebani lagi kawan-kawan driver dengan potongan lain-lain,” ujar Robert.
Selanjutnya, Robert meminta pemerintah terus memantau perkembangan atau potensi tambahan potongan ojol, secara diam-diam oleh aplikator.
“Kita enggak tahu, besok ada yang diselundupkan ke situ. Semuanya harus jelas ya, aturannya harus jelas. Supaya tidak bisa dimainkan oleh aplikator,” pungkasnya.