Halaman.co.id |Depok – Pemerintah Kota (Pemkot) Depok menetapkan bulan Mei sebagai momen tahunan perayaan Lebaran Depok. Penetapan ini dilakukan sebagai bentuk pelestarian tradisi warga Depok tempo dulu sekaligus pengenalan budaya lokal kepada masyarakat.
“Acara ini sudah jadi kegiatan rutin tahunan Pemda bersama KOOD (Kumpulan Orang-orang Depok). Pak Wali sudah menetapkan bahwa Lebaran Depok digelar setiap awal bulan Mei,” ujar Pj Sekda Depok, Nina Suzana, saat menghadiri acara Pasar Penghabisan di Alun-Alun Timur, Grand Depok City (GDC), Jumat (16/5/2025).
Nina menyebut, secara tradisi, Lebaran Depok biasanya diperingati satu bulan setelah Hari Raya Idulfitri. Namun, karena pertimbangan kemudahan pelaksanaan dan penjadwalan, Pemkot menetapkan perayaan ini setiap awal Mei.
“Dengan begitu masyarakat jadi tahu, kalau setiap awal Mei ada Lebaran Depok. Sudah jadi agenda tetap setiap tahun,” ucapnya.
Lebaran Depok sendiri menampilkan berbagai tradisi dan budaya khas Betawi Depok, seperti Ngubek Empang, Nyuci Perabot, Biki Dodol, Nyedengin Baju, Motong Kebo Andil, dan Pasar Penghabisan. Namun, tak hanya budaya lokal, budaya Nusantara juga turut ditampilkan.
“Kita ingin mengenalkan, melestarikan, dan mengembangkan seni budaya serta bahasa Depok. Tapi dalam perayaan ini juga kita tampilkan budaya Nusantara, supaya masyarakat bisa menikmati keragaman budaya Indonesia,” jelasnya.
Acara Pasar Penghabisan yang menjadi bagian dari rangkaian Lebaran Depok 2025 itu dipadati warga yang antusias berbelanja, menyaksikan hiburan, hingga mencicipi kuliner khas Depok dan sekitarnya.
Pemkot berharap, perayaan Lebaran Depok dapat terus berkembang dan menjadi daya tarik budaya serta wisata bagi masyarakat luas.