Gaya HidupJabodetabek

Kata Hamzah, Ngaduk Dodol dan Membangun Kota

×

Kata Hamzah, Ngaduk Dodol dan Membangun Kota

Sebarkan artikel ini
Ketua Komisi B, Hamzah bersama Wali Kota Depok (paling kanan) didampingi Ketua TP-PKK, Siti Barkah (baju biru) dan Pj Sekda Nina Suzana (paling kiri)

Halaman.co.id |Depok – Lebaran Depok yang memasuki hari ketiga diisi dengan rangkaian kegiatan berupa Ngaduk Dodol. Ngaduk dodol yang diselenggarakan di kawasan Grand Depok City (GDC) itu mendapat apresiasi dari Wali Kota Depok, Supian Suri.

Supian mengatakan ngaduk dodol merupakan tradisi warisan yang harus dilestarikan. Ia juga menyebut betapa pentingnya betapa pentingnya melestarikan budaya, khususnya di momen seperti Lebaran Depok.

“Seperti kita ketahui, negara-negara maju seperti Jepang dan Korea, meskipun sangat modern, mereka tetap menjaga tradisinya. Begitu juga kita, harus mempertahankan tradisi kita karena kita lahir dari orang-orang yang memiliki tradisi itu,” kata Wali Kota, Selasa (13/5/2025).

Supian juga mengungkapkan terimamsihnya kepada semua yang terlibat dalam perayaan Lebaran Depok tahun 2025. Ia katakan peran semua pihak sangat besar dalam menyukseskan gelaran tersebut.

Karenanya, Supian berharap agar ke depan setiap even yang berkaitan dengan pelestarian budaya, khususnya budaya Depok dapat melibatkan banyak pihak.

“Pemerintah dan masyarakat harus bahu-membahu menjaga dan melestarikan tradisi kita. Dengan semakin banyak orang yang datang untuk melihat tradisi ini, Depok akan lebih dikenal dan warganya akan lebih sejahtera,” tuturnya.

Sementara, Ketua Komisi B di DPRD Depok, Hamzah menyebut ngaduk dodol lebih daripada sekedar memasak. Ia jelaskan, ngaduk dodol merupakan simbol kebersamaan yang diwariskan oleh leluhur Depok. Tujuannya kata Hamzah, menumbuhkan rasa solidaritas antar masyarakat.

Pria asli Depok tersebut juga tak lupa mengajak masyarakat untuk turut ambil bagian dalam pelestarian budaya yang kian hari kian memudar. Ia terangkan, dalam budaya Betawi Depok, ngaduk dodol merupakan kegiatan yang mengajak seluruh warga untuk berpartisipasi.

“Ngaduk dodol bukan hanya tentang memasak, tetapi tentang kebersamaan. Ini adalah warisan nenek moyang kita yang mengajarkan kita untuk saling gotong royong,” ujar Hamzah.

Hamzah menjelaskan bahwa filosofi dari ngaduk dodol ini sangat relevan dengan semangat membangun Kota Depok. Ia katakan pembangunan kota yang berkelanjutan tidak hanya mengandalkan peran pemerintah, tetapi juga melibatkan peran aktif warga.

“Pembangunan Depok ke depan harus melibatkan warga. Seperti halnya dodol yang hanya bisa matang dan enak jika diaduk bersama-sama,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *