Halaman.co.id |Depok – Patung Tani di Jalan Dongkal, RT 04 RW 03 Kampung Babakan Kelurahan Sukatani, Tapos kembali dibangun setelah beberapa hari sebelumnya rusak karena tertabrak kendaraan roda empat.
Pembangunan dilakukan oleh masyarakat sekitar Patung Tani, tugu yang menjadi kebanggaan warga Dongkal. Sementara anggaran didapat dari hasil kepedulian masyarakat dan beberapa elemen seperti LSM Garnus dan LSM Kapok.
Selain kedua LSM tersebut, sebagian biaya pembangunan juga diberikan oleh Ketua Partai Buruh Kota Depok, Wido Pratikno.
Ketua pelaksana pembangunan Patung Tani, Pardi menyebut patung tani atau yang lebih dikenal dengan tugu tani adalah ikon masyarakat sekitar Kelurahan Sukatani.
Hal itu kata Pardi, karena Patung Tani atau Tugu Tani itu telah berdiri sekitar 40 tahun lamanya, atau dibangun sekitar tahun 1986.
“Saking ikoniknya, saya dipanggil Pardong, kolaborasi nama Pardi dengan wilayah Dongkal,” ujar Pardi yang lebih familiar disapa Pardong.
Pardong bercerita pada 1986, Patung Tani didirikan oleh sekelompok tokoh di Dongkal. Mereka adalah Kepala Dusun Kp. Babakan, Sahlan Kaman.
Selain Sahlan, ada Nursid Janur, Asam Muhit, Sadih Ook dan Amsyir. Sementara pembuat Tugu dikatakan bernama Misra.
“Namun semuanya telah meninggal, kita doakan semua mendapat tempat terbaik di sisi-Nya,” pungkas Pardong.
Ketua Garnus Depok, Haris Fadillah mengatakan pembangunan kembali Patung Tani merupakan bentuk kepedulian akan sejarah di masa lalu. Karenanya, pembangunan bertujuan agar generasi mendatang tidak melupakan asal usul daerah.
“Peninggalan lokal seperti ini penting diingatkan bagi generasi mendatang, agar mereka tahu asal usul suatu daerah serta namanya,” pungkas Haris saat mendampingi Ketua Partai Buruh Depok, Wido Pratikno di Tapos.









