Gaya HidupJabodetabek

Nyuci Perabot, Program Adopsi Obrolan Masa Lalu yang tak Terlupakan

×

Nyuci Perabot, Program Adopsi Obrolan Masa Lalu yang tak Terlupakan

Sebarkan artikel ini

Halaman.co.id |Depok – Warga Indonesia kelahiran tahun 1980-an ke bawah pasti tidak asing dengan kegiatan sehari-hari yang disebut Nyuci Perabot.

Unik untuk diulas, ini adalah sedikit keterangan tentang Nyuci Perabot, salah satu kegiatan yang menjadi agenda penting pada Lebaran Depok 2025.

Pada era 80 hingga 90-an, sebagian besar masyarakat Indonesia masih menggunakan alat masak sederhana seperti kuali, kukusan dan cerek (untuk masak air).

Dekade 90-an keatas, mulai ditemukan alat kukus lebih modern seperti langseng.

Masyarakat saat itu juga menggunakan kukusan untuk mengolah atau membuat kue dengan bahan baku tepung singkong.

Tradisi itu berlanjut dan di jaga di Kota Depok.

Melalui peringatan Lebaran Depok, pemerintah setempat mencoba menjaga tradisi budaya dengan menjadikan Nyuci Perabot sebagai salah satu agenda yang tidak boleh dilewati.

Peralihan makanan tradisional ke modern yang tidak bisa dicegah menjadikan tradisi Nyuci Perabot menjadi alternatif Pemkot Depok menjaga budaya lokal, yang terkenal dengan hubungan erat antar sesama.

Nyuci Perabot dilakukan bersama tetangga terdekat, biasanya dilakukan dalam satu tempat pencucian, seperti yang dilakukan di masa lampau.

Perabot yang dicuci berupa bejana tembaga yang biasa dikenal sebagai kukusan, kuali atau langseng.

Ibu-ibu yang mendominasi kegiatan itu biasanya melakukan Nyuci Perabot sambil bercengkrama dengan tetangga.

Di masa lampau atau era dekade 90-an, biasanya para ibu mencuci perabot tersebut karena telah tersimpan hampir setahun lamanya.

Mereka mencuci perabot itu karena akan digunakan untuk memasak segala sesuatunya menyambut Lebaran.

Melihat dari sejarah itu, Pemkot Depok mencoba mengadopsi kegiatan untuk menjaga agar tradisi menjaga hubungan antar sesama tepat terjaga.

“Yang paling tak terlupakan itu jelas obrolan saat Nyuci Perabot dengan ibu ibu lainnya,” kata Pj Sekda Kota Depok, Nina Suzana yang juga asli Betawi Depok.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *