Halaman.co.id |Depok – Berawal dari kepedulian akan kelestarian lingkungan Kota Depok, Komunitas Kampung Kita Depok atau K3D melakukan penataan dengan penghijauan di area Jalan Juanda.
Pendiri K3D, Sungkowo Pudjodinomo mengatakan Sejak Januari 2015, K3D telah melakukan berbagai upaya terutama terkait penataan kawasan Jalan Raya Juanda, Depok. Di beberapa area juga ia katakan telah dilakukan upaya penghijauan dan pembersihan kawasan.
Dengan ditatanya Jalan Juanda, pria yang biasa disapa pakde bowo itu menyebut telah terbukti dapat menekan angka kriminalitas dari yang ringan sampai kriminalitas tingkat tinggi.
K3D juga telah berpartisipasi membantu Polrestro Depok dan Satpol PP Depok dalam hal menekan kriminalitas dan ketertiban umum.
“Sebelumnya, kawasan tersebut dikenal dengan angka kriminalitas yang tinggi. Diantaranya, marak adanya peredaran narkoba, miras, prostitusi, pembunuhan dan pembegalan,” kata Bowo kepada wartawan, Sabtu (18/11/2023)
Bowo juga menjelaskan sedikiti tentang Komunitas Kampung Kita Depok (K3D). Ia katakan, K3D merupakan komunitas yang konsen dengan lingkungan hidup, kebersihan, penghijauan dan penataan kota.
K3D adalah sebuah wadah bagi masyarakat Kota Depok yang berperan serta secara aktif dalam menata kotanya. Berawal dari keprihatinan terhadap kondisi di sepanjang kawasan Jalan Raya Juanda, yang merupakan
akses utama penghubung Jalan Raya Bogor ke Jalan Margonda.
“Mewakili masyarakat Kota Depok dan K3D, kami ucapkan terima kasih kepada Pemkot Depok yang secara simultan menumbuhkan partisipasi warga dalam menjaga lingkungan dan ketertiban umum,”
ucap Bowo.
Ia juga merinci beberapa kawasan yang kumuh ‘disulap’ menjadi hijau, tertata dan bersih. Diantaranya, yakni Taman Bonsai di kawasan Jl Margonda, Taman dan Wisata Air di Situ Pangarengan Jalan Juanda, Taman Pintu Masuk Tol Jalan Margonda, Taman Bermain Anak, Seni dan Budaya di Kolong Fly Over Arief Rahman Hakim.
Bowo yang tak pernah lelah terus berupaya menghijaukan Jalan Margonda dan Juanda. Ia mengumpulkan warga Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta yang ada di Kota Depok untuk mengembangkan pertanian perkotaan di kawasan Jalan Juanda.
“Sedangkan upaya ini mengembangkan Food Estate di Kota Depok Proyek lumbung pangan atau food estate merupakan salah satu program Pemerintah untuk menjaga
ketahanan pangan. Sejak awal kalimat ini muncul memang menuai pro-kontra di kalangan masyarakat,” ujarnya.
Kini kata dia, Food Estate yang membuka lahan hutan dinilai gagal dan menyajikan data tak valid. Disaat polemik kegagalan tersebut, justru tak jauh dari pusat kota Jakarta, tepatnya di Kota Depok, sebuah komunitas yang cukup dikenal dengan program menjaga lingkungan yakni Komunitas
Ketua K3D, Ibnu Haris Mansyur menerangkan Kampung Kita Depok (K3D) berencana membangun Food Estate di lahan tidur seluas 20 ribu meter persegi atau 2 hektar di tengah Kota Depok.
Lahan semak belukar yang berada di Jalan Juanda di depan Mal Pesona Square (Pesek) dibabat habis dan akan ditanami beragam tanaman sayuran dan buah-buahan seperti cabai besar jenis cabai gandewa, cabai keriting jenis cabai keriting gada dan cabai kastilo.
Selain itu katanya, cabai rawit jenis rawit pelita, rawit rawita, bayam maestro, kangkung bangkok, caisim tosakan dan selada grand serta akan ditanami padi dan tanaman buah seperti pohon alpukat, durian, pepaya, jambu, mangga dan rambutan.
“Selain itu disisi sepanjang Jalan Juanda juga akan dibangun kafe sayuran dan buah dengan
pemandangan lahan pertanian,” terang Ibnu Haris Masnyur.
Selain itu, pihaknya yang memiliki program mendukung penghijauan di Kota Depok dengan juga menanam pohon buah di sepanjang lahan tidur milik Tol Cijago tersebut.
“Kalau sudah hijau semua, Food Estate ini akan terlihat fenomenal. Ada pertanian di tengah kota. Depannya ada mal dan kami juga akan membangun green house dan jogging track,” jelas Ibnu