Halaman.co.id |Bali – PT PLN (Persero) siap memasok listrik bersih dengan kapasitas 160 Mega Volt Ampere (MVA) untuk kilang Liquified Natural Gas (LNG) di Kalimantan Timur milik PT Badak Natural Gas Liquefaction (Badak LNG).
Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) oleh kedua belah pihak di Nusa Dua Convention Center Bali, dalam pagelaran The 4th International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas 2023, Kamis (21/9) pekan lalu.
Direktur Utama PT PLN, Darmawan Prasodjo, mengatakan PLN siap terus berkolaborasi dalam penyediaan listrik bagi pelaku usaha. Nantinya 11 dari 15 rencana pembangkit yang akan menyuplai sistem Kalimantan Timur merupakan pembangkit berbasis renewable energy. Tentunya penggunaan energi terbarukan ini sejalan dengan kampanye pemerintah untuk mengurangi emisi karbon menuju net zero emissions (NZE) tahun 2060.
“Tentunya kolaborasi ini terjalin karena kepercayaan Badak LNG kepada PLN, dan PLN juga akan menjaga kepercayaan itu dengan menghadirkan listrik andal yang berbasis pada energi terbarukan,” kata Darmawan.
Ia menambahkan, PLN siap dan terbuka untuk memberikan dukungan kelistrikan yang andal bagi para pelaku usaha yang ingin membuka dan mengembangkan usahanya di seluruh wilayah Indonesia.
“Kami mengajak kepada siapapun pelaku usaha yang membutuhkan support kelistrikan agar tidak ragu menghubungi tim kami, kami siap melayani kebutuhan listrik dan tentunya dengan menggunakan listrik dari PLN akan lebih efisien,” pungkas Darmawan.
Di sisi lain, General Manager PLN UID Kaltimra Joice Lanny Wantania menyatakan proses penyambungan listrik untuk Kilang LNG akan dilakukan bertahap sesuai kebutuhan dan kondisi kesiapan di lapangan.
“MoU dengan PT Badak LNG ini menjadi penandatanganan konsumen tegangan tinggi (KTT) yang ke 4 setelah Kobexindo, Kalimantan Ferro Industry (KFI) dan Migas Mandiri Pratama (MMP). Tentu kami juga sudah bersiap melakukan penambahan beban dan kebutuhan daya yang akan muncul dengan kehadiran 4 KTT tersebut,” ujar Joice.
Rencananya, PLN akan melakukan penyambungan listrik secara bertahap untuk PT Badak LNG. Pada Tahap 1, PLN akan memasok 5 Megawatt (MW) pada 2024. Kemudian, pada Tahap 2, PLN akan memasok 160 MW pada 2028 sama dengan perlakuan KTT yang sebelumnya.
President Director & CEO PT Badak LNG, Gema Iriandus Pahalawan menyatakan langkah ini sebagai bagian dari efisiensi energi di Kilang LNG Badak seperti yang tertuang dalam nota kesepahamanan yang ditandatangani.
“Dengan penandatanganan MoU ini kami berharap kontinuitas dan keandalan kelistrikan yang mendukung kilang dapat berjalan sesuai harapan pada 2028 nanti. Kami juga mengapresiasi respons dan sinergi dari PLN dalam mengakomodir kebutuhan kami,” ungkap Gema.